Poka-poka Dace pulang bajalang kaki deng muka mara kaning takoro ancor. Talapas jumbatang batu merah amper sadiki lai dia pung tas talapas dar tangang tagal Etus kas takajo dekat pangkalan ojek.Dace: Cukardeleng ose! Etus ee, kalo tar inga konyadu to beta su pilang ale ni. Jang sangaja bagitu o.Etus: Hahahae... ini su mangapa lai? Par sore hari ale bajalang deng kaning takoro macang bagitu. Oee, bae-bae jang bajalang deng pikirang,...
Aku menulis maka aku belajar
Saturday, March 27, 2010
Friday, March 26, 2010
Lupa HP
Sudah cukup jauh dari rumah baru teringat saya lupa bawa handphone. Mau balik ke rumah sudah tanggung. Kalau pun dipaksakan, bisa terlambat Kanu tiba di sekolahnya. Janganlah. Ini hari terakhir Kanu ikut ulangan tengah semester. Materinya pun berat (bahasa Mandarin) dan perlu konsentrasi serta ketenangan. Jalan terus. Biarlah seharian ini silence alias sama sekali tidak bisa mengirim/menerima panggilan atau SMS. Menjalani jam-jam...
Thursday, March 25, 2010
Otak vs Otot
Berita tentang bentrokan antarkelompok mahasiswa yang terjadi di salah satu universitas di Ambon cukup mengejutkan (walaupun selalu bisa dimaklumi dengan rasa sinis). Gerundelan klasik yang selalu didengungkan adalah "kenapa lembaga pendidikan tinggi, yang selalu mengedepankan rasionalitas dalam mencermati dan menyelesaikan suatu masalah [sosial] malah menampilkan suatu karakter amburadul yang vandalistik dan irasional?". Kok...
Peringatan - sajak proletar Wiji Thukul
Kemarin bongkar-bongkar buku-buku dan kertas-kertas yang bertebaran di mana-mana. Tak sengaja menemukan puisi karya Wiji Thukul. Mungkin bisa kita maknai dalam refleksi pribadi dan sosial...PERINGATANJika rakyat pergi ketika penguasa pidatokita harus hati-hati barangkali mereka putus asakalau rakyat sembunyi dan berbisik-bisikketika membicarakan masalahnya sendiripenguasa harus waspada dan belajar mendengarbila rakyat tidak berani...
Wednesday, March 24, 2010
Menggereja di dunia: secuil catatan
Aku gereja, kau pun gerejaKita sama-sama gereja…Gereja bukanlah gedungnya…Gereja adalah orangnya… Demikianlah sekelumit nukilan syair lagu yang – saya rasa – cukup dikenal, mulai dari kalangan anak-anak Sekolah Minggu sampai orang dewasa dari warga jemaat Kristen. Namun demikian, meskipun syair lagu tersebut cukup populer, ternyata kita sulit sekali mengubah pencitraan setiap kali kita menyebut kata “gereja”. Saya sering mendengar...
Wednesday, March 17, 2010
Church History in Maluku: Possibilities toward Social History Dimensions - part four
History from Below: Study on Burger Communities in Ambon In this section I would like to describe briefly about my study proposal in social history. I have concern on the so-called burger communities. Burger is free citizen who live around Portuguese and later Dutch forts in Ambon islands (Ambon, Saparua, Haruku). The emergence of burger communities, and their existence, closely related to the development of Ambon society and...
Church History in Maluku: Possibilities toward Social History Dimensions - part three
Multidimensional approach in historical study not only may help historians to read written data or archive composed in the past (by who?), but also to read contextual reality as manifestation of historical consciousness that memorized by ordinary people in their oral forms. Here historical study is complicated in itself. I think that contemporary historical study must take seriously oral history aspects in social life. Jan Vansina...
Church History in Maluku: Possibilities toward Social History Dimensions - part two
Historical Method and Significance of Post-Conflict Archive Study When I was a student at faculty of theology UKIM in Ambon around 1990s, we got “General Church History” and “Church History in Indonesia” courses. We used Prof. Tom van den End’s books (e.g. Ragi Carita vol. 1 and 2) as main references.[1] Church history exploration through those books provided us deep insight about the dynamic of church history in Indonesia and...
Subscribe to:
Posts (Atom)