Aku menulis maka aku belajar

Thursday, August 12, 2021

Buku: Pandemics, Politics and Society



Perpanjangan masa PPKM makin terang-benderang memperlihatkan bahwa pandemi ini bukan lagi soal virus yang menggempur pertahanan tubuh biologis. Ia pula telah mengguncang dan merontokkan sebagian besar benteng sosial-budaya manusia. Bahkan menyodorkan wajah brutal politik tanpa etika pada borok-borok kesenjangan miskin-kaya. "Political disasters often attend or follow natural disasters" (Turner). New normal? New common? Apakah masih teridentifikasi seiring perjalanan waktu jelang dua tahun ini? 

Atau, seperti kegundahan retoris Bryan S. Turner "Will there be a post-Covid-19 era?" dalam tulisannya pada buku ini. Jika kegundahan akan masa depan kehidupan berhadapan dengan bencana telah mendorong agama-agama monoteistik membangun "theodicy", Turner mengajukan bentuk sekulernya yang disebut "sociodicy" ~ But meaning systems change and the wrath of God of traditional theodicies is replaced, if only partly, by a sociology of catastrophe, with an implicit or explicit moral message that describe, for example, the indifference and unethical behaviour of political leaders and their elites.


No comments:

Post a Comment

One Earth, Many Faces

One Earth, Many Faces