Aku menulis maka aku belajar
Wednesday, February 15, 2012
Tidurlah, dik...
tidurlah, dik...
meski kakak tahu perutmu lapar
kau pun tahu kakak juga lapar
maafkan kakak
tak bisa memberimu sebungkus nasi
untuk mengisi perutmu sejak pagi
tidurlah, dik...
itu lebih baik daripada kau menangis
kakak tahu kau telah letih tersedu
tidurlah, dik...
hari ini sepi tiada orang yang memberi
kakak lihat mereka sedang asyik menari
berpesta kasih sayang sepanjang hari
tidurlah, dik...
bermimpilah indah meski kau lapar
kau tahu kakak menyayangimu
setiap hari setiap saat
tidurlah, dik...
jangan takut kakak selalu menjagamu
lelaplah dalam teduh pelukan kakak
tak usah hiraukan geram sang mentari
tidurlah, dik...
kita lalui hari ini dengan mimpi
bahwa esok kita bisa membeli sebungkus nasi
tak usah hiraukan lapar perut ini
tidurlah, dik...
tidurlah, dik...
nantikan saja mentari
entah esok kita masih di sini
tidurlah, dik...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
sama dengan kehidupanku masa lalu, dari kaya miskin, kaya miskin, gak bisa makan, susah cari orang yang bener2 tulus, ada aja yang diungkit, sukses selalu bang.
ReplyDeleteAllhamdullilah sukses damai selalu. Amin