sms kian padat
status-status bak pukat
kasak-kusuk liar merambat
berharap banyak yang terpikat
bisa mencicip kuasa nan nikmat
di kintal ini berlimpah upulanite punya berkat
dari tangan-tangan lusuh warga jemaat
yang hatinya tulus bersyafaat
agar di kintal ini berkat menjadi nikmat
yang membuat semua orang mendapat hikmat
menata masa depan yang kian berat
sembari terus berharap damai sejahtera rekat melekat
yang menjadi visi yang pekat
membentuk kemanusiaan berwajah sahabat
kuasa apa yang menjadi hasrat?
tunduklah pada sang sumber hikmat
jangan tutup telinga rapat-rapat
dengarlah suara-suara dari nyawa yang sekarat
meratapi derita melarat
tubuh-tubuh luka bernanah dirubung lalat
yang mengemis obat
dari para pejabat konglomerat
tanah ulayat disikat
laut pun disekat
siapa lagi yang peduli adat?
kian dianggap budaya berkarat
nominal pundi-pundi jangan menjadi syarat
hanya demi kata sepakat
kintal ini bukan ajang berebut tongkat
terbelit kepalsuan menjerat
tapi mufakat tegakkan harkat
agar tinggilah martabat
kutulis ini bukan karena ambeienku kumat
pun bukan ramalan kiamat
hanya sekadar pengingat
agar kintal ini dirawat
dengan hati yang hormat
pada sang agung mahaberkat
bukan disekat oleh syahwat
memburu pundi-pundi menyesaki
kantong-kantong bak jimat
demikian ini hikayat
dari pinggiran kintal keramat
yang dijaga penuh hormat oleh warga jemaat
*Menjelang Sidang Sinode ke-38 tanggal 7-14 Februari 2021 di Kota Ambon
No comments:
Post a Comment