Aku menulis maka aku belajar

Sunday, October 13, 2019

Pertemuan Nasional Pimpinan Bidang Kemahasiswaaan LKPTKI 2019

Senin, 7 Oktober 2019

Berangkat menggunakan maskapai penerbangan Lion Air jam 8.35 WIT. Tiba di Bandara Sultan Hasanudin Makassar jam 9.10 WITA. Tim penjemputan panitia menjemput dari bandara dan mengantarkan saya untuk beristirahat di Guest House UKI Paulus. Tim penjemputan akan membawa semua peserta yang tiba hari ini melalui Makassar dan akan bersama-sama dengan tiga mobil menuju Toraja pada jam 19.00 WITA. Selain saya (UKIM), peserta lain yang tiba hari ini adalah: Universitas Kristen Maranatha Bandung (2 orang), Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta (2 orang), Universitas Ciputra (2 orang), Universitas Triatma Mulia Bali (1 orang). Kami tiba di Toraja Heritage Hotel, Toraja Utara, sekitar jam 5.00 WITA dan langsung ditempatkan pada kamar masing-masing oleh panitia. Beberapa peserta dari kampus-kampus lain kemudian menyusul berdatangan pada hari ini, terutama yang melalui Bandara Palopo. Setelah beristirahat dan makan siang, kami melakukan registrasi dan menerima “seminar kit”.

Selasa, 8 Oktober 2019

Sekitar jam 13.00 WITA seluruh peserta diangkut ke Kampus 1 UKI Toraja di pusat kota Makale. Acara pembukaan dimulai pada jam 15.00 dengan diawali Ma’Parapa’ (kata-kata sambutan dalam Bahasa Toraja) mengiringi rombongan peserta memasuki hall kampus. Di dalam sudah menunggu Prof. Dr. Ir. Daud Malamassam, M.Agr., IPU (Rektor UKI Toraja), Dr. (HC) Jonathan Parapak, M.Sc (Rektor UPH sekaligus pembicara utama). Kemudian menyusul kemudian Bupati Tana Toraja, Ir. Nikodemus Biringkanae, yang datang mengenakan busana khas Toraja. Acara Pembukaan diawali dengan ibadah yang dilayani oleh Pdt. Dr. Johana Tangirerung, M.Th (dosen Fakultas Teologi UKI Toraja) dengan persembahan pujian secara atraktif oleh Paduan Suara Mahasiswa UKI Toraja.

Setelah ibadah, acara dilanjutkan dengan penyampaian laporan ketua panitia, kemudian diteruskan dengan serangkaian kata sambutan oleh Rektor UKI Toraja, Dr. Rocky Taanamah, M.Si (PR-3 UKSW dan Koordinator Forkom LKPTKI) dan Bupati Tana Toraja. Usai foto bersama, Bupati Tana Toraja mengundang seluruh peserta untuk makan malam bersama di rumah jabatan bupati. Setelah menikmati jamuan makan malam bersama Bupati Tana Toraja, peserta kembali diantar menuju hotel dan beristirahat.

Rabu, 9 Oktober 2019

Setelah sarapan, peserta diantar menuju Kampus 1 UKI Toraja di Makale. Ada tiga sesi diskusi sepanjang hari kedua ini:

Sesi pertama
Moderator : Pdt. Dr. Johana Tangirerung, M.Th
Pembicara : Dr. (HC) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc (Rektor Universitas Pelita Harapan)
Topik : Krisis Kader Muda Kristen pada Aras Kepemimpinan Nasional

Sesi Kedua
Moderator : Dr. Selvia Panggua, M.Pd
Pembicara : Corneles Galanjinjinay (Ketua Umum PP GMKI) dan Jery Parimba (Ketua PPGT)
Topik : Intelektual Muda Kristen di Panggung Nasional

Sesi Ketiga
Moderator : Dr. Berthin Simega, M.Pd
Pembicara : Jerry Sumampouw (PGI) dan Broery Pater Tjaja (GAMKI)
Topik : Pola Pembinaan Pemuda Kristen

Setelah mengikuti ketiga sesi tersebut, peserta kembali ke hotel untuk beristirahat. Acara dilanjutkan pada jam 16.30 di ruang konferensi Toraja Heritage Hotel dengan Pengantar Materi Sidang oleh Dr. Wilson Therik, M.Si (dosen pascasarjana UKSW dan Admin Forkom LKPTKI), Pemilihan Pimpinan Sidang, Pembagian dan Diskusi Kelompok, serta Sidang Pleno. Pimpinan Sidang yang terpilih adalah Candra Sinuraya, S.E., M.Si (Universitas Kristen Maranatha Bandung). Peserta dibagi menjadi tiga kelompok yang masing-masing membahas tiga isu seputar pembinaan mahasiswa: [1] SIMKATMAWA; [2] Strategi dan Pola Pembinaan Mahasiswa; dan [3] Penguatan Kelembagaan dan Jejaring. Saya bergabung dengan kelompok SIMKATMAWA yang dipandu oleh Arya Sadjiarto (PR-3 Universitas Kristen Petra). Kelompok kami membahas secara langsung beberapa bagian dalam Panduan SIMKATMAWA dan berbagi pengalaman mengenai peluang dan tantangan masing-masing universitas dalam mengimplementasikan program-program SIMKATMAWA, termasuk pula strategi menyiasati kemungkinan meningkatkan point kegiatan kemahasiswaan berbasis SIMKATMAWA dengan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh masing-masing universitas.

Selama hampir 1 jam, setiap kelompok memanfaatkan waktu untuk mendiskusikan tiga isu tersebut. Acara kemudian dilanjutkan dengan Sidang Pleno untuk mendengarkan hasil pembahasan setiap kelompok. Catatan proses dan hasil Sidang Pleno akan diuraikan tersendiri pada laporan ini.

Kamis, 10 Oktober 2019

Sejak dini hari, peserta sudah bergerak menuju Lolai, suatu kawasan di dataran tinggi Toraja, yang dikenal dengan “Negeri di Awan”. Dari Lolai, peserta kembali ke hotel untuk bersiap menuju Buntu Burake, dataran tinggi yang lain di Toraja dimana pada salah satu puncaknya didirikan patung raksasa Yesus yang merentangkan kedua tangannya sebagai simbol akta pemberkatan. Dari sana, perjalanan dilanjutkan ke Londa dan Ke’te Kesu. Keduanya adalah situs-situs pemakaman khas Toraja yang terkenal. Kami menikmati makan siang di pelataran depan situs Ke’te Kesu dimana berjajar sekitar enam tongkonan yang sudah berusia ratusan tahun dan deretan alang (lumbung padi) yang juga sering dipakai untuk melakukan pertemuan adat di Toraja. Perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi pusat pertokoan di Rantepao untuk membeli oleh-oleh khas Toraja.

Acara penutupan digelar di rumah jabatan Bupati Toraja Utara, Dr. Kalatiku Paembonan, M.Si, di Rantepao. Diawali dengan ibadah singkat dan sambutan-sambutan dari Ketua Bakor LKPTKI yang baru terpilih, Joko Purwadi, S.Kom., M.Kom. (Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta), Rektor UKI Toraja, dan Bupati Toraja Utara (sekaligus menutup secara resmi Pertemuan Nasional Pimpinan Bidang Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Kristen Indonesia tahun 2019). Dari rumah jabatan Bupati Toraja Utara, sekitar jam 21.00 WITA saya dan lima orang peserta lainnya (Universitas Kristen Maranatha, Universitas Ciputra dan Ketua GAMKI) langsung menuju ke Makassar untuk kembali ke kota asal kami masing-masing. Setelah menempuh perjalanan selama 8 jam, sekitar jam 5.00 WITA kami sudah tiba di Bandara Sultan Hasanudin Makassar.

No comments:

Post a Comment

One Earth, Many Faces

One Earth, Many Faces