jakarta, jakarta
selalu merasa jadi lensa
dunia memandang indonesia
segala media menarik mata
memandang dirimu diterpa murka
jakarta, jakarta
hikmah puasa seakan sirna
ditelan syahwat kuasa
orang-orang kecil mengadu nyawa
para pembesar berpesta pora
jakarta, jakarta
berlagak sebagai wajah indonesia
tiada belajar mengolah jamak budaya
diksi agama cuma topeng belaka
tanpa peduli manusia nestapa
jakarta, jakarta
hari ini kucatat dalam agenda
kau kian jauh dari luapan asa
menjadi kota penuh bangga
tiadalah kau belajar dari puing-puing derita
demi setangkup permainan kuasa
berceceran darah di mana-mana
jakarta, jakarta
hari ini engkau terluka
hanya karena hitung suara
di mana mereka yang keras bersuara?
berselimut nyaman di hotel-hotel bintang lima
hanya anak-anak muda tunadewasa
mabuk murka di jalanan ibukota
terkapar dan terluka
jadi pesakitan tanpa.dibela
jakarta, jakarta
tiada menang tiada merana
setelah ini mereka duduk semeja
menikmati makan sedap bersama
sambil mengatur bisnis merajalela
kau, aku dan kita cuma dapat cerita
heroisme, patriotisme dan pancasila
di lorong-lorong kumuh tempat hidup kita
jakarta, jakarta...
No comments:
Post a Comment